Dewasa 69.
Kisah ini aku alami kurang lebih 9 tahun yang lalu.
Saat itu aku berusia 22 tahun.
Namaku Very dan saat itu aku masih kuliah di salah satu Perguruan Tinggi terkenal di Bandung.
Orang bilang tampangku lumayan, mirip-mirip dengan presenter top Om
Farhan. Apalagi aku diberi fasilitas yang berlebih oleh orang tuaku. Aku
tinggal bersama nenekku karena kedua orang tuaku di mutasi keluar pulau
jawa. Jauh dari orang tua membuat aku tenggelam dalam pergaulan bebas.
Waktu itu aku sedang sering jalan bareng dengan Ida. Orangnya putih
cantik, tubuhnya tinggi langsing dengan potongan rambut pendek seperti
cowok. Payudaranya tidak besar tetapi pinggul dan pantatnya menungging
ke belakang sehingga bila Ida memakai celana jeans ketat akan terlihat
sangat seksi Ida usianya saat itu sekitar 19 tahun dan baru saja lulus
SMA. Aku sudah beberapa kali em-el dengannya, tetapi pengalaman yang
terakhir aku alami dengannya sangat berkesan bagiku, aku terlibat pesta
orgy dengannya.
Ceritanya pada suatu hari aku pergi dengan Ida dan adiknya, Santi, ke
rumah salah seorang saudaranya. Santi secara fisik berbeda dengan Ida,
Santi lebih pendek tetapi tubuhnya putih montok. Kami berkunjung ke
rumah Wulan. Di sana ternyata sudah ada Tomy, pacar Wulan. Keadaan rumah
wulan sangat sepi karena keluarganya sedang menghadiri undangan di luar
kota.
Kami berlima kemudian terlibat obrolan seru sambil diselingi minum
minuman keras Jack Daniel yang sudah dicampur dengan buah vita. Aku juga
mengeluarkan 3 linting ganja yang kami hisap bersama bergantian. Tidak
berapa lama kami mulai mabuk. Wulan dan Tomy permisi ke loteng atas
karena akan menonton TV di lantai dua. Aku, Ida dan Santi melanjutkan
perbincangan.
Saat asik menikmati minuman keras samar-samar kami mendengar suara
erangan dari kamar atas. Kami bertiga saling berpandangan. Ida tersenyum
geli dan kemudian mengajak aku dan Santi untuk mengintip ke atas. Santi
menolak untuk ikut ke atas, akhirnya aku dan Ida dengan
berjingkat-jingkat menaiki tangga ke atas untuk melihat apa yang sedang
Wulan dan Tomy lakukan.
Di ruang tengah atas ternyata keadaan sepi. TV masih menyala tetapi
Wulan dan Tomy tidak tampak di sana. Aku dan Ida kemudian mendekati
satu-satunya kamar yang ada di lantai atas. Semakin dekat semakin
terdengar suara-suara yang "mencurigakan". Dengan perlahan Ida
menyingkap tirai hordeng kamar atas, maka tampaklah pemandangan yang
luar biasa bagiku. Tomy dan Wulan dalam keadaan bugil tampak sedang
bersetubuh. Tomy tampak sedang menindih tubuh Wulan. Posisi mereka
membelakangi jendela kamar sehingga kami dapat melihat jelas penis Tomy
yang keluar masuk lubang memek Wulan. Baru kali ini aku melihat orang
lain bersetubuh di depanku sehingga aku mengalami sensasi yang luar
biasa.
Tiba-tiba Ida menarik tanganku ke sofa di ruang tengah. Nampaknya dia
juga terangsang melihat pemandangan di kamar itu. Dengan bernafsu Ida
melumat bibirku sementara tangannya meremas-remas penisku. Aku tidak mau
ketinggalan, kuremas-remas kedua buah pantat Ida. Ida kemudian menunduk
di depanku, dengan cepat dibukanya resleting celanaku sehingga penisku
yang sudah menegang menyembul ke luar dari celanaku. Dengan sigap Ida
langsung mengulum batang penisku, sementara tangannya menyusup ke dalam
bajuku dan mengusap-usap puting susuku. Birahiku benar-benar terbakar.
Tanganku memegangi kepala Ida dan mendorongnya maju mundur sementara
lidah Ida terasa mengelus-elus kepala penisku.
Tak berapa lama Ida berdiri dan melepaskan celananya. Maka tampaklah
memeknya yang menggelembung ditumbuhi oleh bulu-bulu halus . Ida
kemudian naik ke atas sofa dan menungging di hadapanku, tampaknya ia
sudah tidak tahan dan ingin aku segera menyetubuhinya. Aku tidak mau
terburu-buru. Ku singkapkan buah pantatnya maka tampaklah belahan
memeknya yang merah menganga di depanku. Aku kemudian menjilati
memeknya. Ku hisap bibir memek dan itilnya. Sesekali kujilati lubang
pantatnya dan ku gigit kedua buah pantatnya.
Tak lama kemudian aku berdiri di belakangnya. Perlahan-lahan ku masukan
batang penisku ke lubang memeknya. Memeknya yang basah membuat penisku
dengan mudah masuk ke dalamnya. Ida mengerang, wajahnya di tutupkan ke
bantal sofa. Aku mulai menggenjot pantatku maju mundur, suara pahaku
yang beradu dengan pantatnya membuatku semakin bernafsu. Tak berapa lama
Ida mengangkat kepalanya , pantatnya didorong ke belakang sehingga
batang penisku hampir masuk semua ke lubang memeknya. "Ah, Ver, aku mau
keluar nih, ah..", erangnya. Aku semakin cepat menggenjot pantatku. Aku
pun sudah tak tahan lagi karena bibir memek Ida erat sekali mencengkram
batang penisku. Tiba-tiba Ida menjerit kecil, ia mengalami orgasme, aku
semakin kuat mengocok penisku di lubang memeknya. Tak berapa lama akupun
mengalami ejakulasi. Ku tekan penisku dalam-dalam ke lubang memeknya.
Spermaku muncrat di dalam memeknya.
Aku kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan penisku. Ida tampak
duduk di sofa membersihkan lubang memeknya dari spermaku dengan tisu.
Agak lama aku di kamar mandi karena dengkulku masih lemas karena
persetubuhan tadi. Selesai membersihkan penisku, aku kembali ke ruang
TV. Sesampainya di sana aku disuguhi pemandangan yang luar biasa. Ida
tampak duduk di sofa, Wulan berjongkok di selangkangan Ida melakukan
oral sex. Tomy berdiri di atas sofa sementara Ida tampak mengulum batang
penisnya.
Birahiku naik kembali, aku hampiri mereka dan kembali kubuka celana
jeansku. Ku elus-elus pantat Wulan yang besar. Ku masukan jari tengahku
ke lubang memek Wulan. Memek Wulan masih basah, mungkin karena sperma
Tomy belum kering di lubang memeknya. Aku mengocok-ngocok jariku dengan
cepat di lubang memek Wulan. Aku tidak tahan, segera saja ku masukan
penisku ke lubang memek Wulan dan ku genjot pantatku maju mundur. Wulan
semakin rakus menjilati memek Ida sementara Ida asik mengulum penis Tomy
sambil tangannya meremas-remas buah zakar Tomy. Tangan Tomy tampak
menggerayangi ke dua payudara Ida.
Tiba-tiba aku mendengar suara langkah menaiki tangga. Rupanya Santi
menyusul kami ke atas. Melihat pemandangan yang ada di depan matanya
Santi tampak tertegun. Tapi kemudian perlahan Santi menghampiri kami.
Santi berdiri di sampingku. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan. Kutarik
tubuhnya dan kulumat bibirnya sementara penisku terus keluar masuk
lubang memek Wulan. Aku singkapkan baju dan BH Santi ke atas, maka
menyembulah kedua susu Santi yang putih bulat. Dengan rakus ku hisap
kedua susu Santi bergantian kiri kanan. Puting susunya terasa mengeras
di dalam mulutku.
Tomy kemudian menghampiri Santi dari belakang. Tangannya membuka
resleting celana Santi dan memelorotkannya ke bawah. Di tariknya Santi
ke atas Sofa di samping Ida. Santi menungging di atas sofa, mulutnya
menghisap payudara Ida, sementara ku lihat Tomy memasukan penisnya ke
lubang Memek Santi. Pemandangan yang luar biasa indah, Santi sang adik
menjilati payudara Ida, kakaknya, sementara Tomy asik mengerjai lubang
memek Santi dari belakang.
Karena aku dan Tomy sudah ejakulasi sebelumnya, kami mampu bertahan
cukup lama. Selang 15 Menit Wulan mengerang, dia mengalami orgasme.
cairan memeknya membasahi batang penisku. Wulan kemudian tersungkur ke
lantai karena kelelahan. Tomy kemudian mencabut penisnya dari lubang
memek Santi. Tomy berjongkok di selangkangan Ida. Perlahan dimasukannya
batang penisnya ke lubang memek Ida. Aku tidak tinggal diam. Ku hampiri
Santi dan kusetubuhi dia dari belakang. Tanganku mencengkram buah pantat
Santi sementara penisku mengocok-ngocok lubang memeknya. Lubang memek
Santi masih sempit. Mungkin karena pengalaman sex-nya belum sebanyak
kakak dan saudaranya.
Berselang 30 menit, Tomy mengerang, tampaknya dia sudah mau "sampai".
Tomy mencabut penisnya dari lubang memek Ida, disemprotkannya cairan
spermanya ke dada Ida. Sperma Tomy tampak membasahi payudara Ida. Tomy
kemudian menyorongkan penisnya ke mulut Santi. Santi kemudian menjilati
dan menyedot sisa-sisa sperma Tomy dari kepala penisnya. Santi juga
sudah mau sampai, di sedotnya dengan keras batang penis Tomy sementara
pantatnya terasa mengejang tanda Santi sudah orgasme. Tomy ambruk
kelelahan ke lantai menyusul Wulan. Akupun sudah mau sampai. Ku tekan
kuat-kuat batang penisku ke lubang memek Santi. Aku mengerang nikmat
ketika spermaku muncrat membasahi dinding-dinding lubang memek Santi.
Akhirnya kami berlima ambruk ke lantai karena kelelahan. Kami baru
bangun ketika hari menjelang malam dan kami pun harus pulang karena
keluarga Wulan akan segera sampai ke rumah.
Itulah pengalamanku yang tak akan aku lupakan. Pengalaman Orgy yang
pertama dan terakhir bagiku. Ida dan Santi saat ini sudah menikah dan
memiliki anak. Wulan menikah dengan Tomy tapi tak lama kemudian mereka
bercerai. Aku tidak pernah berjumpa lagi dengan mereka. Hanya kenangan
tentang mereka saja yang akan menemani hari-hariku ke depan